"Sapi apa yang bisa nempel di dinding, Run?" begitu Bu Nali berteka-teki di sebuah pagi kepada tetangganya Wonokairun. Yang ditanya bengong, tanda kurang paham.
"sapi-sapi di dinding, buuuuuuuuk, " jawab Kenyung, teman Wonokairun, mantap bin pede.
"Woooo ... gemblung. Bukan sampean yang ditanya kok melu njawab," cetus Bu Nali dengan kesal. Bibirnya manyun tanda hatinya kesal. Wonokairun terkekeh.
Sambil menghabiskan kekehannya, Wonokairun berusaha memutar otaknya yang sudah lama tak berpelumas.
Gitu saja kok nanya to Bu. Itu Sapiderman Bu. Jawab Wonokairun santai bersahaja.
Bu Nali gelagapan. Sejak kapan si Run ponakannya sepintar itu. "Salah Run! Coba tebak lagi!" jawab bu Nali sambil mikir-mikir jawaban cadangan yang bagus.
"Pasti Run banyak bergaul dengan Hermioning yang pintar itu!" pikir Bu Nali.
"ah si ibuk ini ngelesnya basi banget seh, Saya tau kok klo jawaban saya bener. Main tebakannya jangan curang gitu donks buk, mending kasih tebakan lagi aja", kairun tak mau kalah.
"Boleh aja ngasih tebakan lagi, tapi Kenyung ndak boleh ikut njawab. Kalau ikut-ikut nanti saya gampar," jawab Bu Nali tak kalah galak.
Kenyung melotot, dia tak sudi digampar wanita. Dia lebih suka digampar waria.
Tapi, mana berani dia berhadapan dengan Bu Nali. Selain kalah besar, Bu Nali itu mantan pegulat. Dia pernah meraih medali emas PON dalam cabang gulat bebas.
"Oke, tebak ya? Tapi Kenyung ndak boleh ikut. Di tengah-tengah pasar ada apanya?"
"ada keramaian"
"Ada preman!" jawab Yu Tumin yang ikutan nimbrung.
Bu Nali tertawa mendengarnya.
"Ada Es nya," ujar Kairun. Maksudnya es lilin favoritnya itu.
Bu Nali gelagapan lagi.
Keringat dingin mengalir dari dahinya.
Mulutnya pun seakan terkunci. tak dapat berkata-kata.
Dia mikir tebakan apa lagi yang sudah ditebak.
"Tambah pinter kamu run. Tapi kmu blom pinter klo blum jawab tebakan yang ini, Mengapa Ayam jantan tidak punya tangan?", bu nali sangat pede dengan pertanyaan nya kali ini.
"Wah angel iki," komentar Yu Tumin.
"Jelas Angel donks .. Belum pernah ada sejarah nya tebakanku ini berhasil kejawab", Bu nali semakin bangga.
"Aku pass wae Yu!" ujar Yu Tumin terkekeh.
"Kowe piye run, Nyerah ra", bu nali mesam mesem ke arah kairun.
Kairun cuek. Ngapain mikir tebakan, begitu batin Kairun.
Menurut Kairun, mungkin lebih asik kalo dia mencuci kucingnya.
Kairun pun lalu mencari kucing betinanya yang diberi nama Swiwi.
Rabu, 08 Juli 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar